Newmark
prosedur terjemahan newmark dan hadirkan contoh terjemahan Arab - Melayu - Arab
Prosedur terjemahan Newmark adalah sebuah metode yang dikembangkan oleh Peter Newmark untuk menerjemahkan teks dari satu bahasa ke bahasa lain. Metode ini terdiri dari dua tahap utama, yaitu analisis teks sumber dan produksi teks target.
Tahap Analisis:
1. Pemilihan dan analisis teks sumber: Pilih teks sumber yang akan diterjemahkan dan lakukan analisis terhadapnya. Identifikasi struktur teks, kosakata, frase, dan tata bahasa yang digunakan.
2. Evaluasi kultural dan linguistik: Periksa apakah teks sumber memiliki aspek budaya atau bahasa yang mungkin sulit dipahami oleh pembaca target. Jika ada, cari cara untuk menjelaskannya.
3. Evaluasi kejelasan: Pastikan teks sumber mudah dipahami oleh pembaca target dan tidak terlalu teknis atau khusus.
Tahap Produksi:
1. Pemilihan kata dan frasa: Pilih kata-kata dan frasa yang cocok untuk menggambarkan makna teks sumber dalam bahasa target.
2. Penyesuaian tata bahasa: Sesuaikan tata bahasa teks target dengan aturan tata bahasa bahasa target. Pastikan teks terdengar alami dan mudah dipahami.
3. Verifikasi: Periksa hasil terjemahan untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam tata bahasa, ejaan, atau penggunaan kata.
Contoh terjemahan dari Bahasa Arab ke Bahasa Melayu:
Teks sumber: السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Terjemahan: Salam sejahtera dan rahmat Allah serta berkat-Nya.
Teks sumber: الله أكبر
Terjemahan: Allah Maha Besar.
Contoh terjemahan dari Bahasa Melayu ke Bahasa Arab:
Teks sumber: Selamat pagi.
Terjemahan: صباح الخير.
Teks sumber: Terima kasih banyak.
Terjemahan: شكراً جزيلاً.
Nida
Prosedur terjemahan Nida atau yang juga dikenal sebagai "dynamic equivalence" adalah suatu metode terjemahan yang berfokus pada pengalaman pembaca yang ingin disampaikan dalam teks yang diterjemahkan, dan tidak hanya pada makna harfiah dari setiap kata atau frasa.
Berikut ini adalah contoh terjemahan dari bahasa Arab ke bahasa Melayu menggunakan prosedur terjemahan Nida:
Kalimat Arab: السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Terjemahan Melayu (harfiah): Damai sejahtera ke atas kamu dan rahmat Allah serta keberkatan-Nya.
Terjemahan Melayu (Nida): Salam sejahtera ke atas kamu, semoga Allah memberikan rahmat dan berkah-Nya.
Kalimat Arab: سأذهب إلى السوق اليوم لشراء بعض الفواكه والخضروات.
Terjemahan Melayu (harfiah): Aku akan pergi ke pasar hari ini untuk membeli beberapa buah-buahan dan sayur-sayuran.
Terjemahan Melayu (Nida): Aku akan pergi ke pasar hari ini untuk membeli beberapa buah-buahan dan sayur-sayuran yang segar.
Kalimat Arab: المدرسة التي أدرس فيها بعيدة عن منزلي.
Terjemahan Melayu (harfiah): Sekolah tempat aku belajar jauh dari rumahku.
Terjemahan Melayu (Nida): Sekolah tempat aku belajar berada jauh dari rumahku.
Dalam terjemahan menggunakan prosedur Nida, terjemahan tidak hanya mengikuti arti kata per kata dari kalimat asli, namun juga memperhatikan konteks dan tujuan dari teks asli, serta pengalaman pembaca yang diharapkan dari teks yang diterjemahkan
Baker
Berikut adalah langkah-langkah terjemahan Arab ke Melayu menggunakan prosedur terjemahan Baker:
1. Analisis teks Arab secara keseluruhan untuk memahami konteks dan tujuannya.
2. Identifikasi kosakata penting dan frasa yang ditemukan dalam teks Arab.
3. Terjemahkan setiap kalimat dalam teks Arab secara terpisah dan identifikasi struktur gramatikal yang digunakan.
4. Sesuaikan struktur gramatikal Arab dengan struktur gramatikal Melayu.
5. Terjemahkan kosakata dan frasa ke dalam bahasa Melayu menggunakan kamus atau memeriksa terjemahan dari referensi terpercaya.
6. Sesuaikan terjemahan dengan konteks dan tujuan teks Arab. Pastikan terjemahan Melayu mencerminkan makna yang sama dengan teks Arab asli.
7. Lakukan proses pengeditan dan pengecekan ulang untuk memastikan kesesuaian terjemahan.
8. Setelah proses terjemahan selesai, lakukan pengecekan ulang untuk memastikan kesalahan atau kekeliruan terakhir.
Semoga langkah-langkah ini membantu dalam melakukan terjemahan Arab ke Melayu menggunakan prosedur terjemahan Baker. Namun, saya ingin menekankan bahwa setiap prosedur terjemahan memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri, dan hasil terjemahan tergantung pada keahlian dan pengalaman penerjemah.
Munday
Prosedur terjemahan Munday adalah sebagai berikut:
Analisis teks sumber (source text)
Analisis teks sumber adalah langkah awal dalam proses terjemahan. Dalam langkah ini, terjemah harus memahami makna dan konteks teks sumber dengan baik. Terjemah harus memperhatikan unsur-unsur seperti konvensi budaya, tata bahasa, dan kosa kata dalam teks sumber.
Contoh analisis teks sumber:
"Saya sedang membaca buku tentang sejarah Arab. Buku ini sangat menarik karena membahas tentang kisah-kisah perang yang menentukan nasib bangsa Arab"
Pemilihan strategi terjemahan
Pada langkah ini, terjemah memilih strategi terjemahan yang tepat berdasarkan analisis teks sumber. Strategi terjemahan dapat meliputi strategi komunikatif, strategi formal, strategi fungsional, dan lain sebagainya.
Contoh strategi terjemahan:
Arab -> Melayu: Penyesuaian konvensi budaya dan kosa kata
"أنا أقرأ كتابًا عن تاريخ العرب. هذا الكتاب مثير للاهتمام لأنه يتناول قصص الحروب التي حددت مصير الأمة العربية"
"Saya sedang membaca buku tentang sejarah Arab. Buku ini sangat menarik kerana membincangkan kisah-kisah perang yang menentukan nasib bangsa Arab"
Melayu -> Arab: Penyesuaian konvensi budaya dan kosa kata
"Saya sedang membaca buku tentang sejarah Arab. Buku ini sangat menarik karena membahas tentang kisah-kisah perang yang menentukan nasib bangsa Arab"
"أنا أقرأ كتابًا عن تاريخ العرب. هذا الكتاب مثير للاهتمام لأنه يتناول قصص الحروب التي حددت مصير الأمة العربية"
Vinay & darbelnet
Prosedur terjemahan Vinay dan Darbelnet terdiri dari 7 langkah atau strategi, yaitu:
1. Peminjaman: menggunakan kata-kata yang sama dari bahasa sumber dan bahasa sasaran.
2. Kalkevalen: menggunakan bentuk yang sama dari kata dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran.
3. Kalkedron: menggunakan struktur yang sama dari kalimat dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran.
4. Kalkontraksi: menggabungkan beberapa bagian kalimat dalam bahasa sumber menjadi satu dalam bahasa sasaran.
5. Kalsifikasi: membuat kategori atau mengelompokkan kata-kata dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran.
6. Adopsi: mengadopsi atau meminjam kata-kata dari bahasa ketiga.
7. Implan: menambahkan kata-kata yang tidak ada dalam bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran.
Berikut contoh terjemahan dari bahasa Arab ke bahasa Melayu dan bahasa Arab dengan menerapkan strategi Vinay dan Darbelnet:
Contoh terjemahan Arab-Melayu:
Kalimat asli: المنزل الكبير يحتوي على ثلاثة غرف نوم وصالة ومطبخ كبير.
Penerapan strategi: Kalkontraksi
Terjemahan: Rumah besar ini memiliki tiga bilik tidur, ruang tamu, dan dapur yang besar.
Contoh terjemahan Melayu-Arab:
Kalimat asli: Saya akan pergi ke rumah nenek saya di kampung pada hujung minggu ini.
Penerapan strategi: Adopsi
Terjemahan: سأذهب إلى بيت جدتي في القرية في نهاية هذا الأسبوع
House
Untuk melakukan terjemahan House dari bahasa Arab ke bahasa Melayu dan sebaliknya, dapat dilakukan dengan mengikuti prosedur sebagai berikut:
1. Pahami makna kata-kata dan kalimat dalam teks asli (bahasa Arab).
2. Tentukan bahasa sasarannya (bahasa Melayu atau bahasa Arab).
3. Terjemahkan teks asli ke bahasa sasaran dengan memperhatikan aturan tata bahasa dan kosakata yang sesuai dengan konteks.
4. Review dan perbaiki hasil terjemahan untuk memastikan kesesuaian dengan makna asli.
5. Jika diperlukan, dapat meminta bantuan dari seseorang yang fasih dalam kedua bahasa untuk memastikan keakuratan terjemahan.
Contoh terjemahan House dari bahasa Arab ke bahasa Melayu dan bahasa Arab adalah sebagai berikut:
Contoh terjemahan Arab-Melayu:
البيت جميل
Rumah ini cantik
Contoh terjemahan Melayu-Arab:
Rumah ini besar
هذا المنزل كبير
No comments:
Post a Comment